Anak Dipecat, Sri Hartati Mohon Keadilan PT BSS

Sumsel137 views

 

MURATARA I STARINTI.COM – Seorang ibu  rumah tangga, Sri Hartati (45) warga Desa Batu Gajah Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan meminta keadilan pada  PT Buana Sriwijaya Sejahtera (BSS) tempat anaknya bekerja.

Karena menurut Sri pemutusan kontra kerja oleh PT. BSS kepada anak nya tidak masuk

” Anak saya M Reza Fahlevi  baru 8 bulan kerja di PT BSS, tapi sudah diputuskan kontraknya tanpa ada surat peringatan 1,2 dan 3 langsung dipecat begitusaja ” kata Sri sedih, kepada media, Rabu (15/2/23).

Sri juga menuturkan , menurut keterangan anaknya M Reza Pahlevi pada saat kejadian tanggal 06 Januari 2023 , buah sawit hilang sekitar pukul 19.00 pada malam hari. Kondisi saat itu hujan lebat, sehingga anaknya  tidak bisa patroli dan juga jalannya berlumpur.

” Anak saya jaga di pos tiga (3) , bersama temanya satu orang, jadi di pos tiga ada 2 orang,  anak saya Pahlevi dan M Ilham. Sementara jaga di pos empat (4)  ada dua orang malam itu. Sedangkan mobil yang bisa keluar masuk lewat pos empat (4) karena pos tiga anak saya tidak merasa membuka pintu gerbang pada malam itu ” jelas Sri.

Untuk itu dirinya meminta keadilan pada perusahaan PT BSS, kenapa hanya anaknya  M Reza Pahlevi dan temannya M Ilham Putra yang diberhetikan dari kerja. “Sementara malam itu banyak yang lain juga di pos pos masing masing. ” ungkapnya.

” Anak saya sudah tanyakan ke pihak perusahaan tetang hilangnya buah sawit itu, tapi kata pihak perusahaan (pengawas lapangan)  sudah selesai urusanya. Pertanyaan saya pertama kenapa cuma anak saya dan temannya diberhentikan, kedua sedangkan yang jaga di pos 4 tempat mobil masuk, bukan anak saya sendiri tetapi juga ada orang lain kenapa mereka tidak di berhentikan juga, ketiga kalau mau memberhentikan anak saya kenapa tidak mengasih surat peringatan dari 1 sampai 3 , jadi saya mohon kepada PT  BSS untuk keadilanya ” harapnya.

Sementara itu M Reza Pahlevi  selaku Security PT . BSS anak dari Sri Hartati yang  diputuskan kontraknya, mengatakan pada saat kejadian dirinya jaga di pos tiga (3) pada malam itu hujan deras sehingga dirinya tidak bisa patroli dirinya hanya tetap di pos.

” Saya minta kebijaksanaan kepada perusahaan agar adil, kenapa cuma saya dan kawan saya diberhentikan. Sedangkan malam itu yang jaga bukan kami saja, ada penjaga di pos 4 dan pos lainnya, seharusnya ada surat peringatan terlebih dahulu seperti SP 1,2 dan 3 supaya kami bisa belajar dari kesalahan untuk memperbaikinya ” harapnya. (HERMAN)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *