Pegawai Kantor Pos Tanjung Lubuk Dituding Potong Dana PKH

Star OKI351 views

OKI I STARINTI. COM – Usaha eva untuk menyelidiki adanya dugaan pemotongan dana bantuan PKH akhirnya membuahkan hasil.

Adanya pemotongan yang selama ini beredar di masyarakat memang benar. Hal ini dia buktikan dengan berkesempatan mengambilkan dana PKH milik seorang bidan Desa Pangaraian yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang secara tidak sengaja dapat bantuan tesebut.

“Jadi saya dapat informasi kalau bidan yang benama Ismarini dapat bantuan PKH, padahal dirinya tidak merasa mendaftar untuk dapat bantuan. Bidan yang kebetulan tinggal satu desa dengan saya, berkata kalau memang dirinya dapat bantuan tersebut tolong diambilkan saja di kantor pos meminta bantuan ketua keluarga penerima manfaat (KPM) bernama wati. ” jelasnya Eva yang merupakan anggota LSM Libra, kepada media ini, Selasa (27/2/24).

Dikatakan Eva yang berteman baik dengan Wati selaku Ketua KPM Desa Pangaraian meminta agar dirinya saja yang mengambilkan PKH bidan tersebut, sehingga dia bisa masuk kantor pos untuk bisa mengetahui adanya pemotongan atau tidak. “Nah kalau kita tidak ada kepentingan mana mungkin bisa masuk kantor pos, selain yang menerima bantuan. Akhirnya saya yang mengambilkan bantuan itu. ” jelasnya.

Dijelaskan Eva, tudingan bahwa dirinya bekerja dengan PNS yang menerima bantuan itu untuk mendapatkan bantuan PKH tidak benar. “Saya mau mengambilkan dana PKH itu, semata hanya untuk mengetahui apakah ada pemotongan atau tidak, dan ternyata benar. ” ujar Eva.

Lanjut Eva, setelah masuk kantor pos mengambil dana PKH atas nama bidan Ismarini, dirinya menerima Rp 725 ribu. “Dana tersebut oleh petugas pos mau dikasihkan Rp 700 ribu. Dan saya protes saya bilang ini mengambilkan punya orang, akhirnya dipotong Rp 10 ribu sama seperti masyarakat lainnya. ” terang Eva.

Eva melihat di dalam kantor pos seluruh pendamping PKH juga ada, salah satunya Burmansyah pendamping PKH Desa Sukarami Padahal masyarakat yang mau mencairkan tidak perlu didampingi karena bisa mencairkan sendiri. “Ini patut diduga pihak kantor pos bekerjasama dengan pendamping terkait pemotongan itu. ” tuding Eva.

Eva mengatakan, jumlah potongan bantuan Rp 10 ribu nilainya cukup fantastis jika dikalkulasikan jumlah masyarakat penerima dari seluruh desa di Tanjung Lubuk. “Kita menduga setalah pencarian selesai, pihak kantor pos dan pendamping berbagi duit potongan bantuan tersebut.” ujar Eva.

Ahyar, pegawai Kantor Pos Tanjung Lubuk, Kabupaten OKI, membantah tudingan pemotongan dana PKH untuk setiap masyarakat yang mencairkan. “Tidak benar itu, tidak ada pemotongan.” kilahnya. (DONI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *