OKI I STARINTI.COM – Dugaan pemotongan dana TPS oleh sejumlah PPS di semua wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang mencuat dimedia sosial karena postingan Hari Putra.
Hal ini juga ditanggapi Alifiah, Ketua Lembaga Kebijakan Publik Kabupaten OKI, Alifiah menuding praktek tersebut pastinya diketahui oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) OKI. “Saya kira pemotongan itu, sudah mandapat intruksi dari KPU, tapi yang dikembinghitamkan yang di bawah seperti PPS dan PPK.” tegas Ali, Jumat (23/2/24).
Praktek kotor di KPU Kabupaten OKI, lanjut Ali sudah terjadi sejak pembentukan PPK atau PPS. Mereka yang terpilih kebanyakan adalah orang dalam. “Atau ada dekeng. ” ungkap Ali.
Memang kata Ali rekrutmennya terbuka tapi itu hanya formalitas. Ada yang nilainya tinggi tidak lulus. ” Jadi kalau tidak ada orang dalam tidak lulus. “jelas Alifiah.
Oleh karena itu, dirinya sependapat dengan Hari Putra kalau ada pemotongan dana TPS memang benar adanya. ” Saya kira memang benar adanya praktek seperti itu.”ungkapnya.
Ketua KPU Kabupaten OKI, Muhammad Irsan, melalui Devisi Bidang Dana dan Informasi, Hari Irawan, membantah dugaan dananya pemotongan dana TPS oleh PPS itu tidak benar.
“Hasil kami turun ke lapangan bahwa ini hanya terjadi miskomunikasi. Dimana terjadi keterlambatan pencairan atau pembayaran honor dari PPS ke KPPS, karena berbagai faktor, sehingga para KPPS protes dan sampai menjadi konsumsi publik.” jelasnya seraya mengatakan saat ini persoalan itu sudah beres.
Hadi bisa mamaklumi banyaknya tudingan negatif diluar sana terkait KPUD Kabupaten OKI. “Itu hak mereka. Saya minta pihak media jika menerima informasi sepihak bisa konfirmasi ke pihak kami agar bisa berimbang.” harapnya.
Dari jauh hari kata Hadi, pihaknya selalu mewanti wanti agar tidak memotong dana tersebut apapun alasannya. “Kalau himbau sering kali kami ingatkan.”
Terkait dugaan praktek kotor rekruitmen PPK yang ditudingkan terhadap KPU Kabupaten OKI, Hadi enggan berkomentar. “Saya tidak berani komentar soal ini, karena bukan zaman kami.” kata Hadi. (DONI)