Isu Ketidaktransparanan Dana Korpri, BKPP Tegaskan tidak Ada Celah untuk Menyalahgunakan Uang Tersebut

Star OKI185 views

OKI I STARINTI.COM – Isu ketidaktransparanan dana Korpri Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) akhirnya dijelaskan detail olah Kabid Pengadaan Kepegawaian Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), Cahyadi Ari.

Ari menjelaskan, dana Korpri diambil dari iuran seluruh ASN yang ada di Kabupaten OKI, besarannya bervariasi mulai Rp 5 ribu untuk ASN golongan rendah, dan Rp 15 ribu yang paling besar iurannya. Untuk di OKI sendiri jumlah ASN sebanyak 6.640. “Memang kalau dikalkulasikan kelihatannya jumlahnya banyak bagi sebagian orang yang menilai, tapi dana tersebut ada semua peruntukannya.” jelas Ari kepada media, Rabu (7/2/24).

Dipaparkan Ari, dana korpri digunakan untuk uang duka jika ada ASN yang meninggal sebesar Rp 2 juta, belum lagi biaya pemakaman secara kedinasan, pemberian tali asih bagi ASN yang pensiun Rp 2 juta per orang, dan kegiatan HUT Kopri yang selalu dilaksanakan setiap tahun.

” Tahun ini saja sekitar 300 an ASN yang memasuki pensiun iti semua sudah memakan dana Rp 600 jutaan untuk tali asih. “ungkapnya.

Ari meyakini sangat sulit bahkan tidak ada celah untuk menyalahgunakan dana Korpri tersebut. Apalagi dana tersebut ada di rekening Korpri dan pencairan harus ada tandatangan Sekda.

Sementara informasi yang diterima media ini menyebutkan, dana Korpri yang terbilang cukup hanyak rawan disalahgunakan, apalagi secara kasat mata kegiatan Kopri jarang diterekspos. ” Justru saya sendiri setor 15 ribu golongan rendah, kan tidak singkron penjelasannya. “ujar sumber ini.

Ketua Pusat Kajian Strategis Daerah Kabupaten OKI, Nurmuin, S.IP, M.Si, menanggapi hal ini, terkait tidak ada celah penyalahgunaan dana Korpri yang dijelaskan Ari, dirinya bertanya apakah bisa menjamin jika ada yang ingin pinjam dana tersebut yang sifatnya pinjam sementara. ” Kita tidak pernah tahu kan, karena ini sifatnya internal apalagi dananya bukan dari APBD, melainkan dana semua ASN. Kita lihat persolanan Baznas pernah terkuak dana umat ada yang pinjam. “kata Nurmuin mencontohkan.

Namun dalam hal ini, Nurmuin juga mengatakan, jika selama ini para ASN tidak ada yang protes. Artinya orang luar tidak ada hak mau ikut campur. ” Agar persoalan ini jangan ada kecurigaan saya menyarankan adanya audit internal dari auditor yang independent. Agar tidak ada kecurigaan terkait dana Korpri itu. “tandasnya.(DONI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *