Pj Bupati OKI Ajak Stakeholder Tekan Inflasi

Star OKI25 views

OKI I STARINTI.COM – Pj Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ir Asmar Wijaya,M.Si mengatakan, tahun ini Kabupaten OKI masuk perhitungan survei lokus indeks harga konsumen (IHK). Hal ini kata Asmar menjadi pekerjaan rumah bersama. Dia berharap semua stakeholder bisa berkolaborasi bersama untuk menangani inflasi. “Harga barang jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah,” terang dia

Upaya-upaya yang akan dilakukan adalah pemantauan harga dan operasi pasar turun langsung ke lapangan guna mengantisipasi naiknya komoditi – komoditi kebutuhan pokok. Hal ini diungkapkan Asmar, dihadapan Kepala Badan Pusat Statistik Sumatera Selatan (Sumsel), Muhammad Wahyu Yulianto, Kamis (18/1/24) saat audiensi di kantor Bupati OKI.

Menurut Asmar, untuk menekan inflasi ada empat yang harus diperhatikan yakni
menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.

Kepala blBadan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel), Muhammad Wahyu Yulianto, mengatakan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi lokus Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk perhitungan inflasi 15 Kabupaten di Sumatera Selatan bersama Kabupaten Muara Enim.

Dia menjelaskan, dua kabupaten ini merupakan perwakilan dari wilayah rural di Sumsel.

“Jadi nanti, lebih representatif lagi, karena ada perwakilan wilayah perkotaan dan juga pedesaan,” jelasnya.

Sebelumnya, kata dia, perhitungan angka inflasi Sumsel hanya diwakili oleh dua Kota IHK, yakni Kota Palembang dan Kota Lubuklinggau.

Mengenai pemilihan Kabupaten OKI sebagai lokus penghitungan IHK menurut Wahyu karena mewakili wilayah timur Sumsel dan dilintasi oleh tol Trans Sumatera.
.
“Khusus OKI karena mewakili wilayah timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Lampung serta dilintasi oleh tol trans Sumatera,” ungkapnya.

Wahyu menambahkan terdapat 229 komoditas di OKI yang disurvei diantaranya pengeluaran rumah tangga, seperti makanan dan non-makanan. Selain itu, ada juga obat, pakaian, dan transportasi.

“Di OKI komoditas beras, bensin, sigaret kretek mesin (SKM), tarif listrik, dan sepeda motor memiliki bobot paling tinggi. Selain itu, ada juga bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, ikan patin, dan daging ayam ras.” terang dia. (REAL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *