OKI I STARINTI.COM – Pembangunan gedung olahraga di Desa Bungin Tinggi, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan mendapat sorotan dari masyarakat setempat.
Menurut warga yang sempat menyaksikan pengerjaan proyek tersebut. Pada kegiatan penimbunan lantai menggunakan tanah merah, namun oleh pihak pelaksana diganti pasir. “Kalau tidak salah RAB nya untuk penimbunan menggunkan tanah, tapi mengapa diganti pasir.” ujar seorang masyarakat kepada media belum lama ini.
Menurutnya, pihak pelaksana langsung menutup timbunan tersebut agar tidak diketahui masyarakat lainnya. “Langsung ditutupnya timbunan itu. ” katanya.
Pihak pelaksanaan proyek tersebut, membenarkan jika di RAB nya untuk timbunan menggunakan tanah. Namun seiring berjalan waktu kepala desa setempat meminta untuk menggantinya dengan pasir. “Alasan Kades kalau pakai tanah tidak padat. ” ujar Sigit pelaksana proyek saat dikonfirmasi.
Dijelaskan Sigit, mengerjakan proyek itu dirinya mengaku rugi. “Sebenarnya rugi saya. ” ungkapnya.
Lanjut dia, perbandingan harga tanah dn pasir sangat jauh. “Lebih mahal pasir. Dan ternyata pasir tersebut saya bayar dengan kades. ” katanya.
Ketua Lembaga Pemantau Kebijakan Badan Publik, Hari Putra, mengatakan, pekerjaan item kontruksi yang dirubah speknya harus dilakukan adendum. “Dan pernyataan pelaksana pengerjaan itu merugi itu hanya alibi saja, serta pembelian pasir dengan oknum kades, itu jelas melanggar undang-undang tentang korupsi.” terangnya.
Hari berpandangan pembangunan gedung olaraga Desa Bungin Tinggi apakah tidak tumpang tindih dengan dana desa.
Dia menduga menyalahi aturan, jika mengacu berdasarkan RAB pembangunan gedung olahraga tersebut pengerjaan lantainya harus dilakukan penibunan yang menggunakan tanah, tapi fakta di lapangan pengerjaan kontruksi lantai penimbunan/pengerasan menggunakan timbunan pasir. ” Jelas hal ini menyalahi RAB.” jelasnya. (DONI)
