OKI I STARINTI.COM – Kendati berdiri megah dengan menelan anggaran miliaran rupiah direhab, namun tidak demikian dengan kelancaran pembayaran insentif para pegawai Masjid Agung Solihin Kayuagung yang saat ini memasuki dua bulan belum gajian.
“Untuk memenuhi kebutuhan dapur, kami terpaksa ngutang dulu. Karena habis bulan ini, gaji kami dua bulan belum dibayarkan.” kata salah satu pegawai Masjid Agung Solihin, Kamis (26/10/23) saat dibincangi media ini.
Saat ini pembangunan Masjid Agung memang gencar dilakukan setiap tahun Pemerintah Kabupaten OKI melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP). Untuk tahun ini masjid yang memiliki ikon Biduk Kajang sedang melakukan pembangunan pagar.
Adapun untuk pembayaran insentif para pegawai teridiri dari satpam, petugas kebersihan, marbot, muazin, dan imam dana insentifnya dibayar oleh Bagian Kesejahteraan Setda OKI.
“Kami sering kali menanyakan gaji kepada pihak Kesra, katanya minggu depan, ditanya lagi jawabnya minggu depan. Namun sampai sekarang belum juga gajian.” akunya.
Pihaknya berharap kepada Kesra agar segera membayarkan insentif mereka, mengingat dikejar kebutuhan. “Kita berharap segera dibayarkan. ” harapnya.
Apapun besaran insentif yang diterima para pegawai masjid, yakni satpam Rp 3 juta perbulan, petugas kebersihan Rp 1, 5 juta, imam tetap Rp 9 juta, muazin Rp 2 juta.
Bendahara Kesra Setda Kabupaten OKI, Hasanal, mengakui jika pihaknya belum membayar insentif para pegawai di Masjid Agung Solihin. “Ya memang belum dibayar karena kas lagi kosong.” katanya.
Kondisi seperti ini, kata Hasanal memang sering terjadi mendekati akhir tahun. “Bukan di instansi kami saja, kondisi ini sering terjadi mendekati akhir tahun, kas kosong. ” ujarnya.
Bukan hanya pegawai Masjid Agung Solihin yang insentifnya belum dibayar. Masjid At-Taubah di Pemda OKI juga belum dibayar. “Jadi kami minta untuk bersabar. ” katanya seraya kalau dananya ada akan segera dibayarkan langsung dua bulan pertengahan November ini.
Defisit anggaran saat ini, lanjut dia memang menjadi keluhan. “Banyak kegiatan yang dipangkas, akhir tahun ini masih ada lagi tiga kegiatan, tapi kami pilih yang sifatnya urgen saja. ” jelasnya.
Seperti pelaksanaan peringkatan Hari Santri Nasional, sambung dia, harus dilaksanakan karena hari nasional. Walaupun harus mengesampingkan insentif pegawai masjid yang saat ini masih menunggu kapan dibayarkan. (DONI)