PALEMBANG | STARINTI.COM – Pengurus Besar (PB) Rumah Tahsin dan Tahfidz Indonesia (RTTI) dalam waktu dekat akan segera melakukan pelantikan dan pengukuhan Pengurus Besar (PB) dan Pengurus Cabang (PC) RTTI 2023-2028 dan Rapat Kerja Nasional (Rekernas) pertama, di Hotel Grand Malaka Ethical, Kenten, Palembang 21-22 Oktober 2023.
Selain dua agenda itu, acara ini juga dirangkai dengan pemberian penghargaan “RTTI Award” kepada 16 tokoh di internal dan luar Sumsel, yang selama ini sudah ikut mendorong, memotivasi dan menginspirasi semangat kegiatan para ustadz dan ustadzah dalam menggerakkan Rumah Tahfidz di dalam maupun di luar Sumsel.
“Pemberian penghargaan atau RTTI Award ini diberikan kepada para tokoh di Sumsel dan luar Sumsel, yang selama ini sudah ikut serta dalam mendorong, menginspirasi dan menggerakkan rumah tahfid di Sumsel dan luar Sumsel,” tegas KH Ahmad Fauzan Yayan, SQ, Al Hafidz, belum lama ini di Palembang, Selasa (17 Oktober 2023).
Lebih lanjut, Pendiri dan Pengelola Pondok Pesantren dan Sekolah Alam Kiai Marogan Palembag ini menjelaskan, dalam pemberiaan RTTI Award ada beberapa kategori; Kategori Penggerak Rumah Tahsin & Tahfidz Indonesia, Kategori Pengembangan Metode Tahsin & Tahfidz, di Indonesia, Kategori Syiar Al Qur’an melalui Wisata Religi dan kategori Inspirator Rumah Tahsin & Tahfidz.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Shofwan Hadi, S.Pd, C. TMR, dalam siaran persnya, yang dikirim melalui Yusrianti, S.Pd.I, Sekretaris Panitia Pelaksana menjelaskan, acara ini sebagai bentuk pengesahan kepengurusan PB dan PC RTTI, yang sebelumnya sudah melakukan Musyawarah Besar (Mubes) pertama di Ponpes Tahfidz Kiai Marogan, Palembang, Rabu 19 Juli 2023.
Selanjutnua, menurut Shofwan agenda lain dalam acara ini menyusun program kerja yang sistematis, terarah dan berkesinambungan. Diharapkan, event ini bisa menjadi ajang silaturahmi antar Rumah Tahsin & Tahfidz, sehingga antara satu dan lainnya dapat saling memberikan kontribusi kebaikan demi tersebarnya lebih luas lagi Rumah-Rumah Tahsin & Tahfidz di Sumsel dan di Indonesia pada umumnya.
Secara organisatoris, Shofwan juga menegaskan, RTTI ini sekaligus akan menjadi wadah bagi rumah Tahsin dan Tahfidz yang sebelumnya sudah berdiri. RTTI ini ke depan dapat menjadi payung dari keberlangsungan dan kesejahteraan Rumah Tahsin dan Tahfidz itu sendiri.
“Sehingga semua Rumah Tahsin dan Tahfidz ini akan mudah berkoordinasi, baik dalam menjalankan program dan kegiatan, atau program lain yang sifatnya insidental, untuk memajukan Rumah Tahsin dna Rumah Tahfdz, di dalam maupun luar Sumsel,” tegas Shofwan yang juga Sekretaris PB RTTI.
Terpisah, Pustrini Hayati, S.Pd.I, Ketua Yayasan Tazkiyah Nusantara (Yatanu) Palembang yang menaungi Rumah Tahfidz Rahmat Palembang sangat berharap, usai pelantikan dan rakernas RTTI akan semakin memberi semangat kepada para pengelola Rumah Tahsin dan Tahfidz dalam mendidik santri-santrinya.
“Harapan saya, melalui event ini, dapat mendorong pemerintah setempat agar melihat lebih dalam tentang kondisi rumah tahfidz di Sumsel. Ke depan, untuk RTTI ini pemeirntah bisa menganggarkan di APDB Pemprov Sumsel. Sebab, kalau program satu kelurahan satu rumah tahfid Sumsel tidak dianggarkan pemerintah di APDB, nanti jadi harapan palsu. Saya kira, satu hal ini juga yang harus didorong dalam rakernas RTTI nanti,” ujarnya.(RELEASE)