OKI I STARINTI.COM – Dinas Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berkolaborasi dengan Kejaksaan Negeri OKI dalam pembangunan revitalisasi ratusan kios pasar Kayuagung dan pembangunan jalan pasar desa Lubuk Seberuk, Kecamatan Lempuing Jaya.
Kepala Dinas Perdagangan OKI, Drs H Alamsyah, M.Si mengaku sangat berterima kasih atas adanya kerjasama Dinas Perdagangan dengan Kejari OKI dalam hal pendampingan pelaksanaan revitalisasi ratusan kios pasar Kayuagung.
“Terlebih, dengan penandatanganan MoU ini, kami merasa di dampingi, ada yang mengingatkan atau memberi masukan agar terhindar dari kesalahan,”katanya, saat penandatanganan kerjasama, Kamis (8/6/23) di ruang kerjanya.
Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten OKI, Dicky Darmawan, SH,MH berpesan melalui pendampingan ini diharapkan dapat membantu mencegah hal yang tak seharusnya terjadi.
“Jangan sampai salah langkah, maka dari itu perlu pendampingan di bidang hukum,” tandasnya.
Kabid Pengolaan Pasar, Iqbal, sebelumnya mengatakan revitalisasi pembangunan Pasar Kayuagung menggunakan anggaran APBD OKI senilai Rp5 miliar yang dikerjakan rekanan selama 4 bulan.
“Revitalisasi Pasar Kayuagung ini demi mengangkat citra dan membuat cantik wajah Pasar Kayuagung yang berimplikasi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah,” ujarnya.
Bahkan jalan disekitaran Pasar Kayuagung akan diperbaiki dengan nilai pembangunan jalan pasar capai Rp1 miliar.
Iqbal mengaku tiap kebijakan akan menuai pro kontra. Namun perlu diingat bahwa bangunan Pasar Kayuagung ini milik pemerintah.
Jika pemerintah ingin membongkar maupun merehab, mau tak mau pedagang harus mengikuti aturan.
“Ada sebanyak 208 kios dan los lapak yang terdampak revitalisasi Pasar Kayuagung. Jika kios dan los bagus, pedagang juga yang enak berjualan,” terangnya.
Dia melanjutkan pihaknya mencarikan formula agar bagaimana pedagang masih tetap berjualan saat pembangunan Pasar Kayuagung berlangsung.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Kayuagung Yarlis membenarkan pihaknya menerima sejumlah masukan dari para pedagang.
“Pedagang mengeluhkan bagaimana mau berjualan ketika pembangunan berjalan. Pedagang ini pemasukannya harian, jangan sampai mereka tidak berjualan sebagai dampak proyek ini. Pedagang mau direlokasi, asalkan tempatnya strategis, dan tak jauh dari lokasi pasar,” jelasnya. (DONI)