Terkait Sekolah Rusak, Agustam : Harusnya Komisi IV Bisa Carikan Solusi

Parlemen117 views

OKI I STARINTI. COM – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), H Agustam, SE,. MSi meminta Komisi IV yang merupakan mitra Dinas Pendidikan duduk bersama mencari solusi terkait kerusakan gedung sekolah SDN 2 Panca Warna, Kecamatan Pedamaran Timur dan SDN 1 Sukamulya, Kecamatan Jejawi.

“Harusnya kawan-kawan dewan di Komisi IV segera carikan solusi ajak mitra mereka bicara terkait sekolah rusak tersebut.” kata Agustam saat menanggapi kerusakan sekolah yang ada di Kabupaten OKI, Kamis (13/4/23).

Sebagai wakil rakyat, Agustam merasa prihatin dengan kondisi fasilitas pendidikan yang rusak tersebut. “Miris, ini tidak bisa dibiarkan instansi terkait harus segara menindaklanjutinya.” tegas politisi NasDem ini.

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Tri Susanto, S.Pd M.Si mengaku belum mengetahui informasi soal sekolah rusak tersebut. “Tolong kirim foto-foto sekolah itu nanti kita kirim ke Dinas Pendidkan.” kata Santo via pesan WhatsApp.

Diketahui para siswa di SD Negeri 2 Panca Warna, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menuntut ilmu dengan kondisi keterbatasan fasilitas pendidikan. Ruang belajar yang mereka tempati tak ubah seperti kandang kambing yang berdinding kayu lapuk.

Kondisi tersebut menjadi viral di media sosial menuai tanggapan beragam netizen.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Muhammad Refly, S.Sos MM melalui Kasi Pembangunan Sekolah Dasar, Heri Apriyadi, telah meninjau kondisi sekolah. “Kita sudah tinjau ke sekolah. “kata Heri, kepada media.

Menurut Heri, kepala sekolah bersangkutan telah dibimbing untuk pengajuan usulan pembangunan melalui dapodik. ” Sudah kita usulkan melalui dapodik.”ujar Heri.

Dikatakan Heri, untuk bangun sekolah yang rusak paling usulan bantuan menggunakan dana alokasi khusus (DAK). Karena kalau lewat APBD Kabupaten OKI sulit karena anggaran terbatas. “Saat ini ada 400 sekolah yang ngusul. Sementara dana APBD tidak memungkinkan. Jadi paling menggunakan DAK. ” jelas Heri.

Kepala Dinas Pendidikan OKI, Muhammad Refly menambahkan, terkait ruang belajar SDN 2 Panca Wana pihak menindaklanjutinya. “Akan kita tindaklanjuti.” kata Refly.

Potret buram pendidikan di OKI tidak hanya dialami SDN 2 Panca Warna saja, sebelumnya hal serupa didapati di SDN Suka Mulya Kecamatan Jejawi. Siswa sekolah tersebut belajar dengan kondisi ruang belajar yang jauh dari kata layak.

Program Membangun OKI dari desa khususnya dibidang pendidikan masih jauh dari harapan. (DONI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *