OKI I STARINTI.COM – Masyarakat Desa Cinta Jaya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kecewa dengan kepala desa, Budiman yang diketahui jarang ada di desa sehingga pelayanan publik terhambat.
Kekecewaan masyarakat diluapkan dengan kekompakan membubuhkan tandatangan meminta kades mundur dari jabatannya. “Kami meminta bupati untuk menonaktifkan kepala desa Cinta Jaya, Budiman. “pinta Nurpianto mewakili masyarakat Cinta Jaya kepada media, belum lama ini.
Dikatakan Nurpianto, kades dinilai melanggar perjanjian saat pencalonan untuk berdomisili di Desa Cinta Jaya selama enam bulan sesudah dilantik, namun kenyataan tidak demikian, yang bersangkutan sering berada di Kayuagung di Perumahan Taman Permata Hijau Satu, Blok A 22, RT 03, RW 01, Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung.
Lanjut Nurpianto ada ratusan masyarakat yang meminta Budiman untuk dinonaktifkan dari jabatannya mereka sudah memberikan tanda tangan.
“Ada 150 orang lebih yang akan menandatangani petisi ini dari beberapa perwakilan masyarakat Desa Cinta Jaya, yang jelas kami kecewa.” ungkapnya.
Ketua panitia pilkades Cintaj Jaya tahun 2021, Ansori YS menjelaskan, sebelumnya ia telah mengatakan kepada para peserta calon kades untuk taat dan patuh kepada tatib dan beberapa perjanjian yang telah disepakati bersama.
Ansor mengatakan, kades sebelumnya telah berjanji dengan pihak panitia akan mendirikan rumah di Desa Cinta Jaya akan tetapi sampai saat ini tidak terealisasi janji tersebut.
Ansor menambahakan, ada sanksinya apabila kades terpilih tidak menepati janji sesuai tatib yang sudah disepakati, salah satunya ialah mengundurkan diri dari jabatannya.
Kepala BPD Desa Cinta Jaya, Ali Hanafiah membenarkan, kades sering tidak ada di desa. Roda pemerintahan dijalankan perangkat desa.
Kepala Desa Cinta Jaya, Budiman, mengatakan, walaupun dirinya tidak ada di desa, namun roda pemerintahan desa dan pelayanan masyarakat masih bisa berjalan melalui perangkat desa. “Memang saya tidak punya rumah di Cinta Jaya. Namun pelayanan masyarakat bisa lewat perangkat desa.” kata Budiman menanggapi. (DONI)